KUMOHON !!! Ibu, Peluk Aku Sekali Lagi...

VIRALNEWS - Ibu,,,andai kau tau tak sediktpun aku inginkan hal ini. Sedikitpun aku tak inginkan terlahir seperti ini. Bukankah semua ini takdir dari sang illahi rabbi... ibu.. betapapun kau jauh dariku, betapapun kau menyakitiku, dan betapapun kau membenciku, kau tetaplah ibuku. Ibu yang melahirkanku ke dunia, yang memberiku segenap kehidupan. Ibu... aku sungguh menyayangimu.. dan aku inginkan sekali saja kau mendekapku penuh kasih sayang dan cinta seperti engkau mendekap kakakku. 


Mungkin itulah yang sesungguhnya akan dikatakan sang anak pada ibunya yang selama ini tak sedikitpun mampu menerima keadaannya. Dia Rio, anak berusia 15 tahun. Meski baru berusia 15 tahun, namun tak sedikit hal yang telah dialaminya dalam hidup. Rio selama ini tinggal bersama kedua orang tuanya. Dia merupakan anak ke 2 dari 3 bersaudara. Kakaknya yang laki – laki telah berusia 17 tahun, dan adik kembarnya kini telah bersekolah di sebuah smp negeri. Rio terlahir kembar. Adiknya bernama Ray. Tepat sebulan setelah mereka dilahirkan, Rio diangkat oleh orang tua asuh. Dan harus tepisah dari orang tuanya dan juga adik kembarnya. Sesuatu yang tak seorang anakpun menginginkannya. Kondisi kedua orang tuanya yang tak mampu, membuatnya harus terpisah dari keluarganya. Namun mengapa harus dia yang terpisah? Entahlah, mungkin semua itu sudah takdir.
Setahun setelah Rio berpisah dengan kedua orang tua kandungnya, dia dibesarkan oleh orang tua asuhnya, yang tidak lain masih tantenya. Rio yang tumbuh amat aktif, membuat orang tua asuhnya merasa bahagia, karena keluarga mereka memang mendambakan seorang anak laki – laki. Namun sebuah kecelakaan terjadi. Tepat setahun lebih dua bulan Rio terjatuh dari tangga rumah, ketika bermain dengan ibunya. Saat itulah semua penderitaan yang dialaminya dimulai. Dokter memvonis Rio terkena geger otak, sehingga pertumbuhan sarafnya terganggu dan membuat dia akan lebih bertindak hiperaktif, namun lamban dalam merespon suara, ataupun tanggapan dari orang lain. Mendengar berita tersebut orang tua asuh Rio merasa amat sedih dan bersalah. Ibu asuh Rio pun merasa amat bersalah atas segala kejadian ini. Begitu pula orang tua kandung Rio. Mereka merasa amat bersalah karena tidak dapat membesarkan Rio sebagaimana mestinya. Namun nasi yang telah jadi bubur, tak mungkin lagi dimasak, begitu pula dengan Rio. Keadaanya yang cacat, tak memungkinkan dia dapat tumbuh dan berkembang layaknya anak – anak lain.
##
Sepuluh tahun kemudian Rio yang masih tak dapat bersekolah, karena kondisinya yang tidak memungkinkan, masih tetap melakukan terapi untuk perkembangan otaknya dan sarafnya. Meski perkembangan yang terjadi dari terapinya cukup baik, namun tumbuh kembangnya dalam merespon sesuatu masih tetap lamban. Sebulan sebelum usianya menginjak 12 tahun, kedua orang tua asuh Rio meninggal dalam sebuah kecelakaan. Beruntung Rio tidak menjadi korban di dalamnya. Rio yang tidak mungkin hidup sebatang kara, akhirnya harus kembali hidup bersama dengan orang tua kandungnya. Sayang semua tak sebahagia yang seharusnya terjadi. Orang tua kandung Rio, ternyata tak menyukai keberadaanya di rumah. Dia dianggap anak cacat yang hanya mempermalukan keluarga tersebut. Pernah suatu ketika Rio dengan tidak sengaja menjatuhkan sebuah gelas milik ayahnya, bukan dia yang di khawatirkan, melainkan gelas tersebut yang justru dibenahi, dan Rio pun di hukum tidur di kamar mandi. Sang ibu bahkan dengan tega mengatakan” lebih baik Rio mati dari pada mempermalukan dan menyusahkan keluarga kita”. Betapa kejam dan jahatnya keluarga nya kepada dia. Memang kehidupan kedua orang tua kandungnya yang sudah cukup membaik, ternyata bukan membuat keadaan Rio juga membaik, melainkan membuat keadaanya semakin buruk. Orang tua kandung Rio, tak pernah sedikitpun merawatnya sebagai anak. Rio tak pernah lagi mengikuti terapi seperti dulu. Bajunya dibiarkan kotor dan tak terawat, bahkan untuk urusan, makan, orang tuanya hanya memberinya dua kali dalam satuhari. Orang tua kandungnya pun tak pernah mengajak Rio berpergian keluar rumah, jika keluarganya ingin pergi keluar rumah, justru Rio dibiarkan terkunci di kamar dengan kaki terikat, sehingga dia tidak merusak barang – barang di rumah tersebut. Betapa kejam keluarga tersebut memperlakukan Rio. Beruntung adik kembarnya Ray, masih memperhatikannya. Hanya dia satu – satunya orang di keluarga tersebut yang masih menyayangi dan memperhatikan Rio layaknya manusia.
## setahun berlalu
Setahun berlalu, keluarga Rio tetap tidak mampu menerima dia sebagai keluarganya, tepatnya sebagai anak dari keluarga tersebut. Hingga suatu ketika Rio yang menderita demam tinggi dibiarkan saja dengan tangan dan kaki terikat dan tidur di gudang rumah mereka. Beruntung adik kembarnya memeriksa keadaan Rio. Segera Rio dibawa ke rumah sakit terdekat. Selama perjalanan, sang ibu hanya menggendongnya tanpa rasa khawatir sedikitpun. Sang adik kembarnya Ray, memegang erat tanggan Rio yang begitu hangat. Sesampainya di rumah sakit, dokter memvonis bahwa akibat dari geger otaknya dulu kini berkembang menjadi kanker otak, dan mungkin waktunya tak banyak lagi. Kedua orang tuanya pun kemudian menangisi keadaan Rio yang terlanjur memburuk. Ray yang selalu mendampinginya dengan sabar, seolah merasakan apa yang benar – benar dialami Rio selama ini, jika saja usianya sudah dewasa, pasti dia mampu berbuat lebih. Satu jam setelah Rio dirawat, akhirnya tuhan memeluknya dengan erat dan membawanya pergi kesyurga. Tepat sebelum Rio pergi, sebuah kalimat terucap darinya. “ ibu,, ak sayang ibu,,,” sebuah kalimat pendek yang tak pernah terucap darinya. Yahh,, kondisinya yang cacat membuatnya tak mampu berkata – kata atau bahkan mengerti apa yang orang suruhkan kepadanya. Kedua orang tua Rio kini hanya mampu terdiam dalam duka, dan menyesali mengapa mereka tak pernah merawatnya dengan baik. Mengapa mereka bersikap begitu kejam terhadapnya, padahal Rio juga anak kandungnya. Segala penyesalan memang selalu datang belakangan. Namun semoga kisah singkat ini dapat menyadarkan kita semua, bahwa tak pernah ada manusia yang ingin diciptakan tak sempurna. Tuhan menciptakan segala keadaan bagi umat nya untuk menguji, apakah umatnya tetap mensyukuri segala yang dia berikan?. Bukankah mereka dapat hidup dari kekuasaan tuhan juga,,,??? Maka bersyukurlah untuk segalanya. Segala yng telah tuhan berikan kepada kita, karena tuhan tau mana yang terbaik untuk kita. 
Sumber Kompasian, Google Image

BERITA LENGKAP DI HALAMAN BERIKUTNYA

Mesothelioma cancer



Mesothelioma cancer is really a rare kind of cancer which has developed with the exposure of asbestos and you may get Billion Dollar Compensation for Mesothelioma cancer through Mesothelioma cancer law practice . The liner of the several organs like lung area, heart, abdomen along with other regions are influenced by this ailment. Each year around 3000 individuals are reported to possess mesothelioma cancer. The speed of mesothelioma cancer infected people is growing constantly each year. Mesothelioma cancer might take many years to build up in an individual who continues to be uncovered to asbestos.
Huge amount of money could be awarded because the best compensation to someone that has developed mesothelioma cancer. Mesothelioma cancer suit involves many rules and operations to get the compensation. A properly specialized lawyer who handles the mesothelioma cancer situation type can assist you to get a fair compensation. There are numerous Mesothelioma cancer law practice who offer the finest service in getting a maximum compensation.
The observations that certain have to know before talking to a lawyer would be the entire history and also the rate of success from the lawyer regarding mesothelioma cancer, time come to prepare and filing the situation, time drawn in your situation to visit the trial, additional services provided in the lawyer?s firm like living trust preparation and probate services, and using expert and scientific sources for that validity of the situation - including the asbestos identification, worksite exposure experts, and scientific and medical professionals. Take into consideration involved prior to you buying a Mesothelioma cancer law practice would be to be aware of prospective firms certification using the relevant Condition Bar Association. Be sure that the firm doesn't have any criminal history records. Know if the firm doesn't have indication in almost any particular discipline provided in the Condition Bar licensing authority. Talking to yesteryear customers provides you with complete information from the firm they are fully aware if the service they deliver is acceptable.

Artikel Terkait

KUMOHON !!! Ibu, Peluk Aku Sekali Lagi...
4/ 5
Oleh