VIRALNEWS - Ibu,,,andai
kau tau tak sediktpun aku inginkan hal ini. Sedikitpun aku tak inginkan
terlahir seperti ini. Bukankah semua ini takdir dari sang illahi
rabbi... ibu.. betapapun kau jauh dariku, betapapun kau menyakitiku, dan
betapapun kau membenciku, kau tetaplah ibuku. Ibu yang melahirkanku ke
dunia, yang memberiku segenap kehidupan. Ibu... aku sungguh
menyayangimu.. dan aku inginkan sekali saja kau mendekapku penuh kasih
sayang dan cinta seperti engkau mendekap kakakku.
Mungkin
itulah yang sesungguhnya akan dikatakan sang anak pada ibunya yang
selama ini tak sedikitpun mampu menerima keadaannya. Dia Rio, anak
berusia 15 tahun. Meski baru berusia 15 tahun, namun tak sedikit hal
yang telah dialaminya dalam hidup. Rio selama ini tinggal bersama kedua
orang tuanya. Dia merupakan anak ke 2 dari 3 bersaudara. Kakaknya yang
laki – laki telah berusia 17 tahun, dan adik kembarnya kini telah
bersekolah di sebuah smp negeri. Rio terlahir kembar. Adiknya bernama
Ray. Tepat sebulan setelah mereka dilahirkan, Rio diangkat oleh orang
tua asuh. Dan harus tepisah dari orang tuanya dan juga adik kembarnya.
Sesuatu yang tak seorang anakpun menginginkannya. Kondisi kedua orang
tuanya yang tak mampu, membuatnya harus terpisah dari keluarganya. Namun
mengapa harus dia yang terpisah? Entahlah, mungkin semua itu sudah
takdir.
Setahun setelah Rio
berpisah dengan kedua orang tua kandungnya, dia dibesarkan oleh orang
tua asuhnya, yang tidak lain masih tantenya. Rio yang tumbuh amat aktif,
membuat orang tua asuhnya merasa bahagia, karena keluarga mereka memang
mendambakan seorang anak laki – laki. Namun sebuah kecelakaan terjadi.
Tepat setahun lebih dua bulan Rio terjatuh dari tangga rumah, ketika
bermain dengan ibunya. Saat itulah semua penderitaan yang dialaminya
dimulai. Dokter memvonis Rio terkena geger otak, sehingga pertumbuhan
sarafnya terganggu dan membuat dia akan lebih bertindak hiperaktif,
namun lamban dalam merespon suara, ataupun tanggapan dari orang lain.
Mendengar berita tersebut orang tua asuh Rio merasa amat sedih dan
bersalah. Ibu asuh Rio pun merasa amat bersalah atas segala kejadian
ini. Begitu pula orang tua kandung Rio. Mereka merasa amat bersalah
karena tidak dapat membesarkan Rio sebagaimana mestinya. Namun nasi yang
telah jadi bubur, tak mungkin lagi dimasak, begitu pula dengan Rio.
Keadaanya yang cacat, tak memungkinkan dia dapat tumbuh dan berkembang
layaknya anak – anak lain.
##
Sepuluh
tahun kemudian Rio yang masih tak dapat bersekolah, karena kondisinya
yang tidak memungkinkan, masih tetap melakukan terapi untuk perkembangan
otaknya dan sarafnya. Meski perkembangan yang terjadi dari terapinya
cukup baik, namun tumbuh kembangnya dalam merespon sesuatu masih tetap
lamban. Sebulan sebelum usianya menginjak 12 tahun, kedua orang tua asuh
Rio meninggal dalam sebuah kecelakaan. Beruntung Rio tidak menjadi
korban di dalamnya. Rio yang tidak mungkin hidup sebatang kara, akhirnya
harus kembali hidup bersama dengan orang tua kandungnya. Sayang semua
tak sebahagia yang seharusnya terjadi. Orang tua kandung Rio, ternyata
tak menyukai keberadaanya di rumah. Dia dianggap anak cacat yang hanya
mempermalukan keluarga tersebut. Pernah suatu ketika Rio dengan tidak
sengaja menjatuhkan sebuah gelas milik ayahnya, bukan dia yang di
khawatirkan, melainkan gelas tersebut yang justru dibenahi, dan Rio pun
di hukum tidur di kamar mandi. Sang ibu bahkan dengan tega mengatakan”
lebih baik Rio mati dari pada mempermalukan dan menyusahkan keluarga
kita”. Betapa kejam dan jahatnya keluarga nya kepada dia. Memang
kehidupan kedua orang tua kandungnya yang sudah cukup membaik, ternyata
bukan membuat keadaan Rio juga membaik, melainkan membuat keadaanya
semakin buruk. Orang tua kandung Rio, tak pernah sedikitpun merawatnya
sebagai anak. Rio tak pernah lagi mengikuti terapi seperti dulu. Bajunya
dibiarkan kotor dan tak terawat, bahkan untuk urusan, makan, orang
tuanya hanya memberinya dua kali dalam satuhari. Orang tua kandungnya
pun tak pernah mengajak Rio berpergian keluar rumah, jika keluarganya
ingin pergi keluar rumah, justru Rio dibiarkan terkunci di kamar dengan
kaki terikat, sehingga dia tidak merusak barang – barang di rumah
tersebut. Betapa kejam keluarga tersebut memperlakukan Rio. Beruntung
adik kembarnya Ray, masih memperhatikannya. Hanya dia satu – satunya
orang di keluarga tersebut yang masih menyayangi dan memperhatikan Rio
layaknya manusia.
## setahun berlalu
Setahun
berlalu, keluarga Rio tetap tidak mampu menerima dia sebagai
keluarganya, tepatnya sebagai anak dari keluarga tersebut. Hingga suatu
ketika Rio yang menderita demam tinggi dibiarkan saja dengan tangan dan
kaki terikat dan tidur di gudang rumah mereka. Beruntung adik kembarnya
memeriksa keadaan Rio. Segera Rio dibawa ke rumah sakit terdekat. Selama
perjalanan, sang ibu hanya menggendongnya tanpa rasa khawatir
sedikitpun. Sang adik kembarnya Ray, memegang erat tanggan Rio yang
begitu hangat. Sesampainya di rumah sakit, dokter memvonis bahwa akibat
dari geger otaknya dulu kini berkembang menjadi kanker otak, dan mungkin
waktunya tak banyak lagi. Kedua orang tuanya pun kemudian menangisi
keadaan Rio yang terlanjur memburuk. Ray yang selalu mendampinginya
dengan sabar, seolah merasakan apa yang benar – benar dialami Rio selama
ini, jika saja usianya sudah dewasa, pasti dia mampu berbuat lebih.
Satu jam setelah Rio dirawat, akhirnya tuhan memeluknya dengan erat dan
membawanya pergi kesyurga. Tepat sebelum Rio pergi, sebuah kalimat
terucap darinya. “ ibu,, ak sayang ibu,,,” sebuah kalimat pendek yang
tak pernah terucap darinya. Yahh,, kondisinya yang cacat membuatnya tak
mampu berkata – kata atau bahkan mengerti apa yang orang suruhkan
kepadanya. Kedua orang tua Rio kini hanya mampu terdiam dalam duka, dan
menyesali mengapa mereka tak pernah merawatnya dengan baik. Mengapa
mereka bersikap begitu kejam terhadapnya, padahal Rio juga anak
kandungnya. Segala penyesalan memang selalu datang belakangan. Namun
semoga kisah singkat ini dapat menyadarkan kita semua, bahwa tak pernah
ada manusia yang ingin diciptakan tak sempurna. Tuhan menciptakan segala
keadaan bagi umat nya untuk menguji, apakah umatnya tetap mensyukuri
segala yang dia berikan?. Bukankah mereka dapat hidup dari kekuasaan
tuhan juga,,,??? Maka bersyukurlah untuk segalanya. Segala yng telah
tuhan berikan kepada kita, karena tuhan tau mana yang terbaik untuk
kita.
Sumber Kompasian, Google Image
BERITA LENGKAP DI HALAMAN BERIKUTNYA
Mesothelioma cancer
Mesothelioma cancer is really a rare kind of cancer which has developed with the exposure of asbestos and you may get Billion Dollar Compensation for Mesothelioma cancer through Mesothelioma cancer law practice . The liner of the several organs like lung area, heart, abdomen along with other regions are influenced by this ailment. Each year around 3000 individuals are reported to possess mesothelioma cancer. The speed of mesothelioma cancer infected people is growing constantly each year. Mesothelioma cancer might take many years to build up in an individual who continues to be uncovered to asbestos. Huge amount of money could be awarded because the best compensation to someone that has developed mesothelioma cancer. Mesothelioma cancer suit involves many rules and operations to get the compensation. A properly specialized lawyer who handles the mesothelioma cancer situation type can assist you to get a fair compensation. There are numerous Mesothelioma cancer law practice who offer the finest service in getting a maximum compensation. The observations that certain have to know before talking to a lawyer would be the entire history and also the rate of success from the lawyer regarding mesothelioma cancer, time come to prepare and filing the situation, time drawn in your situation to visit the trial, additional services provided in the lawyer?s firm like living trust preparation and probate services, and using expert and scientific sources for that validity of the situation - including the asbestos identification, worksite exposure experts, and scientific and medical professionals. Take into consideration involved prior to you buying a Mesothelioma cancer law practice would be to be aware of prospective firms certification using the relevant Condition Bar Association. Be sure that the firm doesn't have any criminal history records. Know if the firm doesn't have indication in almost any particular discipline provided in the Condition Bar licensing authority. Talking to yesteryear customers provides you with complete information from the firm they are fully aware if the service they deliver is acceptable.
KUMOHON !!! Ibu, Peluk Aku Sekali Lagi...
4/
5
Oleh
pinginviral